Kamis, 30 Mei 2013

Tisa TS (Penulis Skenario "Love in Paris Season 2") Belajar Nulis Skenario dari Draft Film "Ada Apa dengan Cinta?"

KESUKSESAN sebuah sinetron yang tayang di TV Nasional tidak lepas dari peran utama seorang script writer nya atau sang penulis skenario. Menjadi seorang penulis skenario untuk sinetron kejar tayang tentu tidaklah mudah karena dituntut untuk luwes dan cekatan dalam mengolah skenario cerita yang ada. Pergerakan rating yang mendadak tentu saja menjadi faktor utama perubahan cerita. Bisa saja cerita yang sudah dibikin dalam beberapa episode mendatang langsung berubah setelah kabar mengenai rating datang. Namun tekanan yang banyak tersebut  terbayar dengan gaji yang menggiurkan.

Edisi artikel kali ini spesial karena penulis akan mengulas tentang salah satu penulis skenario yang sudah cukup lama berkecimpung dalam bidang ini. Tentu untuk anda penggemar sinetron remaja Arti Sahabat ataupun drama teranyar Love in Paris Season 2 sudah tidak asing lagi dengan penulis cantik yang satu ini. Yah, Tisa TS kembali menelurkan karya teranyarnya yang sekarang masih tayang di SCTV. Penasaran dengan bincang-bincang kami? Simak wawancaranya di bawah ini :

Bagaimana awal perkenalan Anda dengan dunia menulis?

Waktu SD, Mama kirim cerita yang aku suka buat ke majalah anak-anak. Berawal dari ‘gila’ membaca,   aku jadi suka bikin cerita dan akhirnya dimuat jadi cerita bergambar di majalah anak-anak. 

Aapakah sewaktu menulis dahulu, Anda yakin menulis akan jadi profesi yang menghasilkan, bukan hanya sekedar hobi?

Dulu mulai menyukai menulis sejak kelas 4 SD sepertinya, jadi belum mengerti soal profesi karena aku suka saja (menulis). Seiring dengan berjalannya waktu akhirnya makin ke sini makin serius.

Bisa diceritakan secara singkat tidak, perjalanan karir Anda? Pada saat itu, Anda berhasil menulis skenario untuk apa? Dan kalau boleh tahu berapa honor Anda ketika menulis skenario pertama itu?

Berawal dari waktu SMP mulai suka kirim-kirim cerpen ke majalah-majalah remaja. Saat dimuat makin semangat (menulis).Saat kuliah dan pas banget waktunya lagi nyusun skripsi, aku mulai kerja di Aneka Yess sebaai reporter. Tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 tetep di Aneka, pindah ke popular jadi redaksi satu tahunan mendadak jadi niat menulis skenario, tapi saat itu buta banget (tentang penulisan sekenario), jadi aku beli buku skenario Ada Apa dengan Cinta? Aku nyontek draft nya dan bikin cerita sendiri serta nawarin ala sales door to door ke PH-PH (rumah produksi). Itu terjadi sekitar tahun 2003.

PH kecil saat itu. Aku bikin misteri kisah nyata di Lativi (sekarang jadi TV One), kemudian Prima Entertaiment pada saat jamannya Pak Leo Sutanto (produser SinemArt), aku bikin sejumlah FTV. Dan honor pertama di PH kecil itu Cuma satu juta.

Tidak lama setelah itu, Pak Leo Sutanto bikin PH sendiri. Waktu itu namanya masih Lensa Film, aku dipercaya beliau menulis skenario Kenapa Harus Inul? Kemudian mendapatkan kepercayaan lebih besar menulis untuk sinetron Di sini Ada Setan dimana saat itu juga, aku juga nulis di Rapi Film dengan judul Dina dan Lisa serta Inikah Rasanya?

Bagaimana Anda bisa direkrut oleh PH ScreenPlay padahal selama ini, Anda menulis untuk Rapi Film?

Iya, aku di Rapi Film memang paling lama yaitu selama 9 tahun meski putus nyambung, tapi ini paling awet. Kebetulan beberapa PH termasuk ScreenPlay mengajak bergabung  udah lama, tapi saat itu aku masih sibuk. Karena aku kalau lagi fokus di satu PH, meski nggak eksklusif, aku nggak mau kemana-mana. Nggak ngoyo juga sih, yang penting nyaman dengan PH nya dan karyanya. Sampai setahun kemudian, Rapi Film lagi vakum sampai beberapa bulan, nah justru produsernya yang menyarankan aku menulis dulu di luar (Rapi Film), karena kita udah kayak saudara. Mungkin emang jodoh dengan ScreenPlay, saat itu aku lagi cukup intens dapat masukan dari produser Rapi Film, beliau bilang, ScreenPlay is Oke untuk aku. Jadi aku coba dan ternyata jodoh.

"Love Rain", Cinta Lintas Generasi Yang Menghanyutkan (Tayang di Indosiar)

Love RainKABAR gembira lagi untuk para pecinta Drama Asia. Setelah Rooftop Prince yang akan tayang mulai Senin (11/3) mendatang, promo Love Rain juga sekarang gencar tayang di stasiun TV berlogo ikan terbang itu.

Pekan lalu kami melemparkan polling mengenai drama asia yang pembaca ingin ketahui. Hasilnya Love Rain berada di peringkat pertama dengan total presentase sebanyak 27%. Untuk itu, pada kesempatan kali ini, penulis akan memberikan review singkat mengenai drama asia yang satu ini.

Love Rain adalah sebuah serial produksi KBS2 tahun 2012 yang dibintangi oleh Jang Geun Suk dan Yoona SNSD. Serial ini menjadi salah satu serial yang paling ditunggu-tunggu fans di awal 2012. Love Rain ditayangkan mulai 26 Maret 2012 hingga 29 Mei 2012. Menariknya lagi, melalui drama ini juga sutradara Yoon Suk Ho dan penulis skenario Oh Soo Yun dipertemukan kembali. Sebelumnya, keduanya sukses menggarap 2 serial fenomenal Endless Love dan Winter Sonata. Jadi, untuk urusan tata gambar sudah tidak perlu diragukan lagi.
Didukung oleh 2 bintang Korea yang sedang bersinar serta penggarapan yang apik ternyata tak mampu membuat Love Rain menarik perhatian penonton di Korea. Ratingnya tergolong rendah saat ditayangkan. Banyak penonton yang beropini jika alur ceritanya Love Rain terlalu lambat dan datar. Kekuatannya hanya pada penggambaran pemandangannya yang apik dan tertata indah.

Mengenai rating yang mengecewakan, Yoona jujur ​​menyatakan, "Ini akan menjadi bohong jika saya mengatakan bahwa saya tidak peduli dengan rating." Dia melanjutkan, "Semua pemain dan kru memiliki keyakinan yang besar dan semangat terhadap proyek film tersebut, sehingga hal akan menjadi lebih baik di masa depan."

Namun coba sejenak abaikan dulu mengenai rating yang diraih Love Rain. Serial ini bukanlah kualitas drama biasa. Jika Anda yang sudah menyaksikannya pasti setuju dengan penulis jika serial ini terbilang istimewa. Sepanjang drama ini, penonton dimanjakan dengan gambar-gambar indah yang mempesona. Selain itu, pada setting tahun 70-an, semua detail benar-benar diperhatikan. Mulai dari susana kampus, stasiun kereta api, stasiun bus, perumahan serta busana pemainnya diatur semirip mungkin dengan situasi saat itu. Bagi penonton remaja tentu ini menjadi subjek baru yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Love Rain dibuka dengan setting tahun 70-an. Bercerita mengenai kehidupan Seo In Ha (Jang Geun Suk) dan juga Kim Yoon Hee (Yoona). Pada pandangan pertama, In Ha sudah sangat menyukai Yoon Hee. Kemudian ia menceritakan mengenai Yoon Hee pada sahabatnya Lee Dong Wook (Kim Si Hoo). Sayangnya In Ha tak pernah menyebutkan nama maupun identitas lengkap sang gadis pujaan. Dong Wook ternyata punya pengalaman yang sama dengan In Ha. Ia juga tengah menyukai seorang gadis.

Tak dianya, ternyata gadis yang mereka sukai adalah orang yang sama yaitu Yoon Hee. Konflik makin merumit ketika ternyata Baek Hye Jung (Son Eun Seo) yang merupakan adik kandung Dong Wook menyukai In Ha.

In Ha yang mempunyai perasaan pada Yoon Hee berusaha menjauhi Yoon Hee karena tidak ingin mengecewakan sahabat dekatnya Dong Wook. Tapi semakin In Ha mencoba menjauh, ia malah makin mencintai sang gadis. Akhirnya ia nekat untuk mempublikasikan perasaannya pada Yoon Hee. Gayung bersambut, Yoon Hee ternyata juga mempunyai perasaan yang sama dengan In Ha. Dong Wook dan Hye Jung tidak dapat berbuat apa-apa ketika mengetahui hal itu.

Pada akhirnya, Yoon Hee berusaha menjauhi In Ha karena mengetahui jika buku harian yang berisi tentang dirinya ternyata disimpan oleh In Ha. Yoon Hee merasa bahwa In Ha memahaminya karna telah membaca buku hariannya. Yoon Hee pun kembali ke kampung halamannya dan mengambil cuti kuliah. In Ha menyusul Yoon Hee. Namun Yoon Hee tidak berniat kembali, bukan karena ia tidak mencintai In Ha, melainkan karena penyakit TBC stadium akhir yang dideritanya. Akhirnya In Ha masuk wajib militer dan Yoon Hee beserta neneknya terbang ke Amerika menemui pamannya untuk mengobati penyakit Yoon Hee.

Cerita bergulir menjadi tahun 2012 dengan kisah anak-anak dari In Ha, Yoon Hee, dan Dong Wook. Anak-anak mereka pun masih diperankan oleh Jang Geun Suk dan Yoona SNSD. Pertemuan Seo Joon (Putra In Ha) dan Ha Na (Putri Yoon Hee) berlangsung di stasiun kereta api di Jepang. Handphone Ha Na tanpa sengaja jatuh ke dalam jaket Seo Joon. Untuk mengambil kembali handphonenya, Ha Na akhirnya harus bertemu dengan Seo Joon yang merupakan fotografer playboy. Banyak kejadian lucu dan menggemaskan yang terjadi diantara mereka. Bibit-bibit cinta pun mulai tumbuh diantara mereka, namun Ji Seok (Putra Dong Wook) ternyata menyimpan rasa yang sama pada Ha Na. Dejavu! Kejadian yang dialami oleh orangtua mereka di masa lalu kembali terulang di masa kini.

Menarik juga melihat pertemuan kembali In Ha dan Yoon Hee yang sudah beranjak tua. Akankah endingnya berakhir bahagia? Untuk hal ini Anda perlu menontonnya sendiri di Indosiar Mulai Senin 03 Juni 2013, Senin-Jum'at Pkl.17.00 WIB.

 

 

Rabu, 29 Mei 2013

RATING REPORT : Peta Persaingan Sinetron Stripping di TV Nasional

TIDAK dapat dipungkiri jika sinetron masih menjadi primadona tontonan di Indonesia. Menjadi tayangan yang paling disukai tentu saja berpotensi menjadi tayangan yang tidak disukai juga. Hal ini terbukti dengan banyaknya komunitas yang anti terhadap sinetron.

Hal paling mendasar yang menjadikan terbentuknya komunitas tersebut tentu saja akibat ulah di balik sosok-sosok pembesut sinetron tersebut. Apalagi dengan sistem kejar tayang seperti saat ini makin menjadikan kualitas sinetron terus merosot. Faktor lain adalah episode yang tak kunjung habis menjadikan alur cerita sinetron tersebut menjadi berantakan. Coba tengok saja berbagai sinetron stripping yang tayang saat ini. Tukang Bubur Naik Haji menembus 600 episode, Raden Kian Satang di kisaran 300-an episode serta Ustad Fotocopy yang sudah di kisaran 250-an episode.

Semakin tinggi rating sebuah sinetron maka semakin tak tentu jumlah episodenya. Begitu juga sebaliknya, saat terpuruk sinetron tersebut bahkan bisa saja tidak mempunyai ending.
Dalam kesempatan kali ini, penulis tidak akan membahas semua aspek itu. Di sini penulis ingin mengulas mengenai peta persaingan sinetron yang ada saat ini.

Tukang Bubur Naik Haji (RCTI)



Inilah sinetron dengan jumlah episode panjang dan belum pasti jumlah episodenya berapa. Sampai saat ini, Tukang Bubur Naik Haji (TBNH) masih kokoh di posisi puncak walau tanpa karakter Haji Sulam (Mat Solar) yang merupakan tokoh sentral dalam sinetron ini. Kabar yang beredar, faktor kesehatan lah yang menyebabkan absennya sang karakter utama tersebut.

Ditinggal Haji Sulam yang di ceritanya berjualan bubur di Negara Arab Saudi sana membuat porsi cerita Haji Muhiddin (Latief Sitepu) menjadi banyak. Keculasan tokoh ini terbukti bisa membuat TBNH makin diminati. Sebenarnya miris juga bila melihat sisi humanis karkater ini. Diceritakan sudah haji tiga kali, tapi kelakuan karakter ini menjadi seorang yang culas dan pengiri. Namun belakangan ini, diceritakan bahwa karakter ini sudah mulai bertobat. Bahkan Haji Mudiddin sudah menerima kehadiran menantunya, Robby (Andy Arsyil) yang menikahi putrinya, Rumanah (Citra Kirana).

Untuk ke depannya, sinetron yang ditulis Imam Tantowi ini masih akan menjadi pesaing tangguh untuk sinetron-sinetron lain dengan cerita keseharian yang ditampilkan. TBNH juga menjadi sinetron ketiga terpanjang di Indonesia setelah Cinta Fitri (1002 episode) dan Putri Yang Ditukar (676 episode).

Sampai hari Selasa (28/5) kemarin, TBNH masih kokoh di posisi puncak dengan TVR 6,3 dan share 27,2 persen. Wow!

Akibat Pernikahan Dini (RCTI)


Sinetron remaja yang tayang di slot jam lima sore di RCTI ini sebenarnya mempunyai rating yang terbilang bagus dengan seringnya menembus 10 besar data kepermirsaan Nielsen. Di jamnya Akibat Pernikahan Dini (APD) juga unggul dari rival-rivalnya seperti Heart Series 2, Fashion King, Insert Investigasi dan lainnya. Namun keunggulan ini masih kalah jauh semasa Yang Muda Yang Bercinta (YMYB) mengisi slot ini. Kala itu, YMYB bahkan sering menembus 5 besar rating dengan share di atas 20 persen. Secara kasat mata, APD memang terlihat sulit menyamai prestasi yang sudah ditorehkan YMYB. Prediksi penulis, APD hanya akan sering berada di 10 besar saja (belum bisa menembus 5 besar).

Berkah (RCTI)


Berkah seperti menjadi kuda hitam dalam persaingan sinetron saat ini. Tidak diunggulkan tapi sering menembus 3 besar perolehan rating. Awalnya Berkah tayang di slot jam 9 malam, namun seiring membaiknya rating Berkah, akhirnya sinetron yang dibintangi Irish Bella ini pindah ke slot jam 7 malam.
Sampai artikel ini ditulis, sinetron Berkah hampir menembus 100 episode. Pertanda yang baik tentunya untuk kelangsungan sinetron ini. Namun untuk dapat bertahan lama, perlu inovasi dan greget cerita yang lebih lagi supaya penonton tetap setia menyaksikan sinetron ini.

Pada Selasa (28/5) kemarin, Berkah hanya kalah dari Tukang Bubur Naik Haji sehingga otomatis menempatkan Berkah di peringkat kedua dengan TVR 4,3 dan share 16,6 persen.

Heart Series 2 (SCTV)


Sukses dengan tayangan ulang Heart Series Season 1, akhirnya SCTV kembali melanjutkan penayangan Heart Series ke season keduanya. Kali ini tidak lagi diperkuat Irhadi Bagas dan Esa Sigit. Keduanya digantikan oleh Adipati Dolken yang berperan sebagai Farel dan Christ Laurent yang berperan sebagai Dodit. Sementara Yuki Kato masih memerankan karakter Rachel.

Awal penayangan Heart Series 2 (H2) menjadi rival yang tangguh untuk Yang Muda Yang Bercinta yang saat itu masih tayang. Walau YMYM sering unggul, namun H2 terbukti kuat bertahan hingga saat ini. Uniknya, karakter Rachel diceritakan meninggal seperti di filmnya pada episode ke-32. Muncul karakter baru bernama Olivia (Olivia Jensen) yang diceritakan sebagai saudara kembar Rachel namun tidak identik.

Awalnya Olivia ingin menyatukan Luna (Pamela Bowie) dan Farel. Namun ternyata Olivia juga perlahan menyukai Farel. Farel pun mulai bingung dengan perasaannya pada Olivia karena perlahan ia merasa kehangatan saat berdekatan dengan Olivia. Sementara itu, Boy (Kevin Julio) yang sebelumnya juga cinta mati pada Luna kini berubah haluan menjadi menyukai Luna. Duh! Ribet ya.

Pada selasa (28/5), Heart Series 2 menempati peringkat 21 dengan TVR 2,3 dan share 12,3 persen. Perolehan ini turun dibandingkan dengan peringkat Heart Series 2 di hari Senin (27/5) yang menempati peringkat 12 dengan TVR 2,7 dan share 14,4 persen.

Untuk ke depannya, sinetron Heart Series 2 nampaknya akan stagnan di posisi belasan sambil sesekali masuk ke deretan 10 besar. Namun bila ratingnya terus menurun, bisa dipastikan akan bernasib sama seperti YMYB.

Pesantren & Rock 'N Roll Season 3 (SCTV)


Melanjutkan season pendahulunya, Pesantren & Rock 'N Roll Season 3 (PRR3) hadir tanpa karakter Wahyu Subuh (Ali Syakieb) yang merupakan tokoh sentral di dua season pendahulunya. Di season ketiganya ini, PRR3 berfokus pada kisah Wahyu Subuh Junior (Rizky Nasar) yang mempunyai perilaku ugal-ugalan seperti ayahnya dahulu.
Setelah menunggu selama lima tahun, Pondok Pesantren Darussalam mendapat tamu istimewa. Mereka adalah Nada (aulia Sarah) dan Wahyu Subuh Junior (Rizky Nazar), masing-masing merupakan anak dan cucu Kyai Besar. Kedatangan mereka tentu saja ditunggu-tunggu warga pondok, termasuk Najib (Ramzi) yang diam-diam masih mencintai Nada. Sementara Najib telah menikah dengan Aisyah, dan memiliki anak bernama Ashar Magrib (Rizky Alatas).

Kyai Besar berharap Wahyu Subuh Junior dapat melanjutkan kepemimpinan di pondok pesantren, sekaligus membuat Pesantren Darussalam modern. Sayang Wahyu Subuh Junior enggan tinggal di pondok yang menurutnya kampungan, dan berniat balik ke luar negeri. Di Pesantren Darussalam adalah Nayla (Dinda Kirana), santri cantik. Di awal pertemuan, Junior dibuat kesal oleh Nayla. Sama halnya, Nayla pun diam-diam penasaran dengan sikap Junior. Kalau Nayla dapat bersikap cuek, sebaliknya Junior meskipun gengsi tetap mengejar Nayla. Sikap Junior itu kerap berseberangan dengan Ashar yang juga mengejar cinta Nayla.

Niat Subuh mengejar Nayla kerap terhambat oleh Laila (Vinessa Inez), sahabat Nayla yang memang diam-diam naksir Subuh. Sikap Laila lebih agresif sekaligus egois ketimbang Nayla. Sementara itu perjalanan hidup Subuh banyak mendapat hambatan baik dari Ashar dan Laila, maupun dari Nayla.

Dari segi cerita jelas PRR3 tampil fresh dengan cerita yang benar-benar baru dan berfokus pada cerita anak-anak dari para tokoh sentral sebelumnya. Balutan kisah remaja ini perlahan mulai mencuri perhatian setelah pada episode-episode awal ratingnya hanya memperoleh share pas-pasan.

Pada Selasa (28/5), Pesantren & Rock 'N Roll Season 3 menempati peringkat 12 dengan TVR 2,8 dan share 11,5 persen. Angka ini juga turun dibandingkan dengan hari Senin (28/5) yang menempati peringkat 11 dengan TVR 2,9 dan share 11,5 persen.

Ustad Fotocopy (SCTV)

 
Genre seperti Ustad Fotocopy (UFC) memang sudah sangat menjamur seiring kesuksesan Islam KTP terdahulu. Walaupun demikian, UFC yang sering berpindah-pindah jam tayang terbukti masih ampuh untuk menarik perhatian penonton. Walau tidak pernah duduk di tahta juara, tapi UFC sering wara-wiri di 10 besar. Kini dua karakter utamanya, Ramzi dan Aulia Sarah malah ditarik ke sinetron Pesantren & Rock N Roll Season 3. Walau begitu, berbagai karakter kuat lainnya di serial ini berhasil mempertahankan eksistensinya.

Ada kisah Julaeha (Tati Cuek) dan Musthofa (Idrus Madani) dalam mengarungi rumah tangga mereka yang senantiasa padat konflik dengan berbagai karakter lainnya. Ada pula kehidupan Majid (Lionel Hendrik) dan Zulaikha (Alisia Rininta) serta tentunya Haji Jamal (Qubil AJ).

Namun sayangnya, sinetron yang sudah hampir mencapai 300 episode ini kelihatan makin menurun dalam perolehan ratingnya. Selasa (28/5) kemarin bahkan UFC menempati peringkat 22 dengan TVR 2,3 dan share 11,0 persen. Perolehan ini turun drastis dibanding hari Senin (27/5) kemarin yang ada di peringkat 9 dengan TVR 2,9 dan share 12,9 persen.

UFC yang memang bukan tayang di slot primetime masih berpotensi untuk diteruskan. Penambahan karakter dan alur cerita baru yang lebih fresh bisa dipertimbangkan. Mungkin dengan memasukan Adzana Bing Slamet (Putih Abu-abu) yang masih sama-sama diproduksi ScreenPlay Production.

Love in Paris Season 2 (SCTV)


 LIP2 diharapkan mampu membawa angin segar untuk penonton SCTV dengan kembali mengambil lokasi Paris sebagai pembuka episode-episode awal. Untuk itu sinetron yang naskahnya ditulis oleh Tisa TS ini memang sudah dipersiapkan dengan matang. Para kru dan pemain sudah terbang ke Paris beberapa bulan sebelum LIP2 tayang.

Ending menggantung di season perdananya dilanjutkan dengan apik di season keduanya ini.  Sayangnya hanya episode-episode awal saja yang meraih rating bagus, selanjutnya LIP2 terus menurun. Jika penulis amati, Yasmin (Michelle Ziudith) terlalu banyak galau di setiap episode LIP2. Hampir di setiap episode Yasmin menangis dan terus menangis.

Kaindahan kota Paris yang dijanjikan akan lebih dieksplore lebih lagi kurang dieksekusi dengan tepat. Setting Paris hanya sebagai tempelan dari padat konflik yang ada pada sinetron ini. Memang sih, sampai dengan sekarang, lokasinya masih di Paris. Tapi settingnya malah kebanyakan di dalam rumah. Harusnya penulis bisa lebih memanfaatkan lokasi Paris tersebut secara maksimal.

Tambahan lagi, cinta segitiga Reno-Yasmin-Rafa terasa makin basi. Apalagi belakangan Yasmin bingung perasaannya pada Rafa itu adalah sayang ataukah cinta. Penulis harus mampu menyajikan konflik baru yang lebih tajam. Pemainpemain baru harus dimanfaatkan secara maksimal sehingga tidak hanya terkesna numpang lewat saja di season keduanya ini.

Well, rating LIP2 Selasa (28/5) kemarin ada di peringkat 19 dengan TVR 2,5 dan share 9,4 persen. Mengingat sharenya bahkan sudah di bawah 10 persen, LIP2 sudah terancam dengan posisinya saat ini. Semoga saja bisa naik lagi.

Setulus Kasih Ibu (Indosiar)



Sulit rasanya untuk sinetron satu ini bersaing dengan sejumlah sinetron yang tayang di tv yang memang identik dengan sinetron seperti SCTV, RCTI maupun MNCTV. Format ceritanya yang mirip dengan Sinema Pintu Taubat (SPT) tidak banyak memberikan sentuhan baru. Terlebih lagi pemainnya yang kurang dikenal sebagai artis sinetron stripping seperti Zidni Adam dan Deasy Bouman Tapi dibandingkan dengan penghuni slot ini sebelumnya, Bukan Mawar Tapi Melati, SKI jauh lebih baik. Kisah SKI tentang anak yang melupakan ibunya setelah sukses. Selasa (28/5) menempati peringkat 29 dengan TVR 2,1 dan share 9,2 persen.

Brama Kumbara (Indosiar)


Awal menayangkan sinetron kolosal Tutur Tinular Versi 2011, Indosiar meraih sukses besar. Bahkan acap kali TT2011 berhasil emmuncaki data kepermirsaan Nielsen. Namun seiring ngawurnya cerita yang ditampilkan, TT2011 pun perlahan ditinggalkan penonton sampai pernah terlempar dari 50 besar. Selepas TT2011, Indosiar kembali mencoba formula yang sama. Sinetron kolosal semisal Kisah Sembilan Wali, Ali Baba, Layla Majnun pun berturut-turut dihadirkan. Sayangnya, formula ini tak lagi mempan untuk menarik penonton.

Nah setelah beberapa bulan absen menayangkan sinetron kolosal, Indosiar mencoba peruntungannya dengan menghadirkan Brama Kumbara pada 14 Januari 2013 yang lalu. Debut perdana Brama Kumbara di peringkat 53 dengan TVR 1,4 dan share 6 persen. Bukan debut yang bagus untuk permulaan. Namun setelah digeser ke jam 9 malam, Brama Kumbara berhasil mempertahankan eksistensinya di peringkat 20 sampai dengan 50-an. Untuk di atas jam 9, Brama Kumbara terbilang memperoleh share yang biasa saja. Sering kali sharenya hanya menembus 9-11 persen. Namun eksistensinya masih bisa dipertahankan hingga sekarang.

Untuk dapat sesukses TT2011 rasanya hampir mustahil untuk sinetron kolosal ini meraihnya. Apalagi belakangan, penonton makin mengeluh dengan masuknya karakter Batman ke sinetron kolosal ini. Pengen mengulang sukses TT2011 dengan tokoh nggak jelas nih ceritanya?


Bola Bolu (MNCTV)


MNCTV masih berharap banyak nampaknya dengan sinetron anak. Ceritanya berawal dari kisah Muti (Sandrinna Michelle) adalah gadis kecil  yang tabah dan baik hati.  Suatu hari, dia disuruh oleh ibunya untuk tinggal bersama ayahnya yang tidak pernah dia kenal. Muti sedih sekali. Tapi karena ibunya yang minta, Muti terpaksa menurut dan pindah ke rumah Joni  (Hengky Kurniawan). Joni ternyata tidak tinggal sendirian. Joni tinggal bersama dengan kakak sepupunya yang baik hati dan berwibawa yaitu Wawan (Tommy Kurniawan). Wawan sudah punya istri bernama Mella (Tatiana Sivek) dan anak bernama Mara (Amanda Putri).  Mella dan Mara tidak menyukai Muti karena mereka menganggap Muti tidak pantas tinggal di sana. Di lain pihak, Wawan malah jatuh hati pada Muti pada pandangan pertama, sebab dia melihat mata Muti mirip dengan mata wanita yang dia cintai.  Wawan menikah dengan Mella memang tanpa cinta dan hanya karena perjodohan. Mella dan Mara berusaha mengusir Muti dari rumah. Mereka akhirnya menggunting rambut Muti. Muti kabur sambil menangis. Di luar dugaan Muti malah bertemu dengan sepasang boneka ajaib bernama Bola (Diego Robanna ) dan Bolu (Josmar Aguilar).

Bola dan Bolu punya karakter yang berbeda. Bola adalah boneka pintar dan hebat. Sementara saudaranya Bolu, konyol dan selalu ngaco. Mereka selalu bertengkar. tetapi mereka saling menyayangi. Mereka memiliki topi dan tas ajaib yang bisa mengeluarkan berbagai macam benda aneh. Bola dan Bolu kemudian membantu menumbuhkan rambut Muti.   Awalnya Muti sangat ketakutan melihat boneka ajaib itu. tapi setelah sadar boneka ajaib telah menolongnya, Muti malah jadi berterima kasih dan bersahabat dengan mereka.   Muti kemudian membawa mereka pulang diam-diam ke rumah.  Gawatnya, Bola dan Bolu sangat hobi makan. Muti pun harus berusaha memeberikan makanan kepada mereka tanpa sepengetahuan orang lain di rumah itu. Sementara itu, Mella dan Mara curiga sekali, kenapa Muti selalu bisa lolos dari niat jahat mereka. lama kelamaan mereka malah mencurigai boneka-boneka kesayangan Muti itu. saking terfokus kepada kedua boneka itu, Mella dan Mara sampai tidak melihat satu fakta lain yang tersembunyi di depan mata mereka bahwa sebenarnya ibu Muti adalah bekas kekasih Wawan. Dan Muti memang anak Wawan. Selama ini, Joni diam-diam menyembunyikan Jumanah, ibu Muti. Jumanah kemudian meminta Joni membawa Muti dan mengakuinya anak. Sebab Jumanah sakit keras. dan Jumanah yang ingin anaknya dekat dengan ayahnya, wawan, sebelum dia meninggal. 
Pada Selasa (28/5), Bola Bolu menempati peringkat  14 dengan TVR 2,7 dan share 11,6 persen. Sulit rasanya untuk genre ini dapat bersinar kembali setelah sejumlah sinetron SinemArt menginvasi deretan 3 besar. Namun dengan perolehannya saat ini, Bola Bolu terbilang aman.

Gajah Mada (MNCTV)
Sukses dengan sinetron kolosal, Raden Kian Santang, MNCTV nampak berharap banyak akan kesuksesan sinetron kolosal terbarunya ini. Harapan MNCTV terpenuhi, Gajah Mada stabil di kosaran 10 besar dan bahkan pernah menjadi runner up. 
Dimulai kelahiran Gajah Mada (Rafael Putra Ismy) di tandai dengan petir dan halilintar,suatu pertanda kalau ia akan menjadi orang besar, Jawangkati ayah Gajah Mada seorang pendekar sakti dan pimpinan Prajurit majapahit itu menginginkan anaknya kelak nanti menjadi seorang pemimpin dan kasatria Majapahit.  Namun Sang Ayah Gajah Mada harus gugur di medan perang, meskipun Majapahit berhasil memenangkan pertempuran dengan pasukan Kerajaan Tar-tar dari negeri China. Hanya Gada Ruja Pala, senjata sakti milik Jawangkati, itu yang tertinggal untuk anaknya, Lailan Mangrani sedih mengetahui Suaminya harus gugur di medan Laga. Tapi kesedihanya itu terobati, karena telah lahir Gajah Mada.

Sementara itu, Lailan (Zora Vidyanata) tidak menghendaki anaknya menjadi ksatria hingga ia melarang Gajah Mada belajar kanuragan, alasan Lailan melarang Gajah Mada menjadi ksatria, karena dia tidak ingin kehilangan lagi orang yang dicintainya. Namun, Gajah Mada diam-diam berguru kanuragan kepada Eyang Wungkuk Hanuraga (Barry Prima), hingga Gajah Mada mahir ilmu kanuragan dan beladiri.

Selain belajar ilmu kanuragan, Eyang Wungkuk juga mengajarkan ilmu budi pekerti yang sangat luhur. Gajah Mada menjadi sosok yang yang penolong, ia pun sering membela temanya yang teraniaya. Hal ini membuat Geram Nyai Klowi (Anne. J. Cotto), seorang wanita sakti yang sering membuat keonaran di desa Mada. Nyai Klowi juga memiliki dua pengikut yang juga sering membuat onar di desa, Carubawor dan Bajulbali.  Nyai Klowi, sang penguasa hutan larangan, dan kedua pengikutnya tersebut selalu mencoba untuk mengganggu ketentraman Desa tempat Gajah Mada tinggal. 
Saat ini memang Gajah Mada disukai, namun hati-hati dengan kejenuhan penonton akan genre sejenis. Namun untuk sekarang, Gajah Mada masih disukai penonton. Selasa (28/5) Gajah Mada duduk di peringkat 8 dengan TVR 3,2 dan share 12,2 persen.
Raden Kian Santang (MNCTV)
Memasuki episode 300-an, RKS masih tangguh dan sering wara-wiri di peringkat 5 besar. Namun sayangnya konflik masih memutar di konflik yang itu-itu saja. Adegan kabur-kaburan dan pertempuran para karakter lama masih mendominasi. Belum ada konflik baru yang menggetarkan.
Selasa (28/5) ada di peringkat 5 dengan TVR 3,3 dan share 14,4 persen. Sedikit turun dibandingkan dengan rating Senin (27/5) yang ada di peringkat 3 dengan TVR 3,7 dan share 15,8 persen.
Istri Yang Dikhianati (MNCTV)
Genre drama kembali hadir di slot jam 10 malam (sering ngaret). Evan Sanders dan Shireen Sungkar dipersatukan dalam sinetron Istri Yang Dikhianati (IYD). Ceritanya sedikit mengingatkan dengan drama Korea Pink Lipstick maupun Cruel Temptation yang sama-sama bercerita mengenai perselingkuhan sang suami dengan sahabat karakter utama wanita itu sendiri.
Masih terlalu dini memprediksi kelangsungan sinetron ini mengingat sinetron ini baru saja tayang pada Selasa (28/5) kemarin. Debut perdananya menempati peringkat 89 dengan TVR 1,2 dan share 8,2 persen. Memang terbilang jauh dari segi peringkatnya. Karena tentunya sinetron ini tayang yang paling malam dibanding rival-rivalnya. Namun bisa saja sinetron ini sesukses Kesetiaan Cinta yang pernah tayang di SCTV.