JIKA pada pekan pertama, tayangan sahur seperti Opera Van Java Sahur (Trans 7) dan Para Pencari Tuhan Jilid 6 (SCTV) menjadi yang terdepan untuk tontonan sahur. Maka pekan ini sedikit berbeda. Pada Minggu (29/7), kedua acara ini harus mengakui keunggulan serial buatan Dubai (Uni Arab Emirat) berjudul Omar (Umar Bin Khattab) yang setiap harinya tayang di MNCTV.
Berdasarkan survey rating, serial Omar ini mampu merangsak ke peringkat 5 besar (ALL) dengan meraih TVR 4,3 dan share 24,9.
Serial yang ditulis oleh Dr. Waleed Saif dan diproduksi oleh 03 Production & MBC – Dubai ini mengembangkan rangkaian cerita dramatis yang sangat menarik dan kompleks dalam setting gurun Arabia. Berlatar belakang masyarakat Mekah pada abad ke-7 serta lingkungannya pada jaman itu, serial “Omar” seluruhnya dibuat di Morocco dan Syiria. Tak tanggung-tanggung, serial ini didukung oleh ratusan aktor dan aktris dari 10 negara, serta melibatkan ribuan pemain pendukung lainnya. Serial ini masih sangat gres dan pertama tayang di televisi.
Serial Omar ini sendiri ternyata memicu pro dan kontra di negara asalnya. Di facebook, muncul sebuah fanpage dalam bahasa Arab yang tujuannya memboikot serial Omar. Netizen berpendapat, aktor-aktor dalam serial Omar berpotensi merusak imej Omar dan karakter lain, terkait peran aktor itu dalam film atau serial lain.
Pusat pendidikan utama Islam Suni di Kairo, Al-Azhar bahkan sampai mengeluarkan fatwa menentang serial Omar yang berbunyi bahwa penggambaran Nabi Muhammad dan para sahabat adalah dilarang. Biasanya, karya seni yang mengangkat Islam dikaji dulu oleh Al Azhar. Tapi tidak dengan Omar.
“Jika serial ini diserahkan kepada kami di akademi, kami tidak akan ragu-ragu untuk melarang karena menampilkan personifikasi dari empat khalifah itu. Itu adalah peraturan, kami tidak akan berubah," kata Mohamed Othman seperti ditulis situs Egypt Independent.
Tapi ada juga pihak yang mendukung.
“Banyak lembaga terjebak pada pandangan lama, sementara lembaga lainnya telah lama menyetujui penggambaran seperti itu,” jelas Tarek al-Shennawi, kritikus TV Mesir.
MBC, Middle-east Broadcasting Center selaku stasiun TV yang menayangkan serial ini mengklaim Omar adalah serial berbahasa Arab yang dengan biaya produksi terbesar, melibatkan 30 ribu figuran dan tim produksi dari 10 negara. Situs The Muslim Times menyebut serial berjumlah 31 episode ini memakan waktu syuting lebih dari 300 hari.
Omar sudah tayang di Dubai, Qatar, Turki, dan Indonesia, serta segera menyusul di Libanon dan Tunisia. Rencananya serial ini juga tayang di Eropa dan Amerika, setelah disulihsuara bahasa Inggris dan Perancis.
Serial Omar tayang mulai 21 Juli 2012 setiap hari pukul 04.00 WIB di MNC TV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar