Sabtu, 23 Februari 2013

DUBBER AND FANS : Way Esso, "Awalnya Aku Jadi Ibu Jang Geum, Terus Jadi Antagonisnya Sampai Akhirnya Jadi Jang Geum"

PENGGEMAR drama Asia tentunya pasti sudah tidak asing dengan suara para dubber yang mengisi suara berbagai karakter di drama favorit mereka tersebut. Anda yang rutin menonton tentu saja sangat familiar dengan beberapa suara para dubbernya. Salah satunya adalah wanita cantik bernama Way Esso. Wanita penyuka warna ungu ini sudah lumayan lama berkecimpung dalam dunia dubber ini. Bahkan beberapa karakter utama dalam drama Korea beberapa kali diembannya sebagai sang dubber. Beberapa di antaranya adalah karakter Jang Geum (Jewel in The Palace), Han Jung Won (Twinkle-Twinkle), dan masih banyak lagi. Namun tentunya, peran paling berkesan adalah saat dirinya mengisi suara Jang Geum. Suara lembut dan berkarakter dari Way Esso terasa lekat dengan perawakan Jang Geum yang ulet dan tekun. Bahkan banyak yang mengatakan jika suara Way Esso sudah seperti suara aslinya Lee Young Ae yang memerankan karakter Jang Geum di drama seaguk Jewel in The Palace.
Beberapa drama terbaru yang melibatkan Way Esso adalah seperti Princess Hours dimana Way Esso mengisi karakter suara Hyo Rin yang merupakan seorang ballerina yang jatuh cinta dengan Lee Shin, sang pangeran. Wanita yang tidak suka coklat ini mengaku sedang menjalani menjadi dubber Baek Seung Kyung di drama Asia Lovers in Paris, yang sedang tayang di ANTV. Namun rupanya saat dikonfirmasi jika Lovers in Paris sudah dihentikan penayangannya oleh ANTV karena suatu hal, Way Esso ternyata malah belum mengetahui hal tersebut.

Berikut ini kami tampilkan wawancara special dengan Way Esso selaku dubber berpengalaman.

Bagaimana awal Anda bisa terjun ke dunia dubber seperti ini?
Awalnya temen kuliahku kenalan sama salah 1 dubber di bis. Lalu dia bilang kalau mau bergabung,  setiap hari Sabtu pagi ada semacam audisi. Kebetulan studio nya ada dibelakang kampus. Setelah ikut tes aku lolos, dan menjalani pelatihan selama 1 minggu (tahun 1995). Sejak itulah aku jadi dubber.

Bagaimana suka duka menjadi seorang dubber?
Suka nya bisa belajar banyak karakter orang (dalam drama), dan juga pekerjaan hari ini ya untuk hari ini, besok sudah baru lagi (tidak seperti kerja kantoran), bisa jadi mata pencarian juga, waktunya fleksibel.. Dukanya adalah jika jadwalnya sedang padat dan berbeda-beda tempatnya, aku bisa pulang larut bahkan menginap. Selain itu honornya juga tidak tepat waktu (terkekeh).

Sampai saat ini sudah berapa karakter yang sudah Anda sulih suarakan
Mungkin lebih dari 20 karakter. Pokoknya sudah banyak sekali.

Sewaktu menjadi dubber, ada cerita lucu tidak sewaktu sedang mengisi suara?
Biasanya kalo istilah-istilah yang susah dibacanya, ditambah lagi kalau ada yang latah, terus ada yang sambil merem karena ngantuk, jadi mau ngomong saja susah (biasanya yang dikerjain malam hari) pokoknya seru deh.

Dari sekian banyak karakter yang sudah diisi, karakter siapa yang paling berkesan sewaktu jadi dubber?
Waktu aku mengisi suara Jang Geum. Karena dalam proses pengerjaan film itu ada kejadian yang buat aku bersejarah. Awalnya aku jadi ibunya Jang Geum, terus jadi antagonisnya (Dayang Choi) sampai akhirnya aku jadi Jang Geum nya karena dubber sebelumnya dinilai kurang besar (suara aslinya besar) oleh big bos yang kebetulan nonton. Aku yang waktu itu kontrak kerjanya sudah habis dicoba menggantikan, dan syukurnya cocok, jadi aku tidak jadi di putus kontrak.

Berapa kisaran honor untuk seorang dubber?
Kalau masalah honor tiap PH beda-beda standarnya. Range (kisaran) nya Rp 50 Ribu – Rp 400 Ribu setiap film. Tergantung durasi film atau drama serta castingnya (peran yang didapat).

Kesibukan sekarang sedang mengerjakan proyek apa?
Sekarang aku lagi ngerjain Love in Paris yang tayang di ANTV, di situ aku jadi Baek Sen Kyung,wanita karier yang tegas bukan cewek yang lemah lembut.

Untuk jenis peran yang diisi, lebih senang mendapatkan peran di Film India, drama Korea atau drama Mandarin?
Aku  lebih suka di drama Korea dan Mandarin, suka ceritanya dan juga artisnya, kalau India suka banyak improvisasi dan durasinya juga panjang.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar