Sabtu, 16 Maret 2013

"Bukan Mawar Tapi Melati", Sinetron Modern Ala Bawang Merah Bawang Putih

MENGGANTIKAN sinetron anak Tebe dan Kakak Cantik, Indosiar menyuguhkan sinetron dengan genre yang berbeda. Hadir dengan tema full drama, Indosiar mencoba kembali menarik perhatian penonton. Genre anak nampaknya tidak menguntungkan Indosiar, berturut-turut sinetron anak yang tayang di Indosiar tidak mampu mengangkat Indosiar bersaing di jam tayangnya. Drama ini juga merupakan comeback nya Sophia Latjuba dalam dunia sinetron setelah sebelumnya ia vakum cukup lama dari industri hiburan tanah air. Selain itu, drama ini juga didukung bintang muda seperti Dea Anisa dan Kevin Julio. Selain itu nama-nama seperti Restu Sinaga, Indah Kalalo, Enzy Storia dan Mandala Shoji turut meramaikan sinetron produksi AS ini.

Sinetron ini masih menggunakan formula lama untuk kebanyakan sinetron sukses lainnya semisal Bawang Merah Bawang Putih ataupun Kasih dan Amara. Si Antagonis tetap dilambangkan dengan warna merah sedangkan si protagonis yang teraniaya digambarkan sebagai warna putih. Jika sinetron Bawang Merah Bawang Putih melambangkan bumbu bawang sebagai perumpaan karakter. Maka dalam sinetron ini, lambang mawar merah dan mawar putih lah yang dipilih.

Drama serial remaja yang bertajuk Bukan Mawar Tapi Melati ini berkisah tentang Melati (16 tahun), seorang gadis cantik dan taat beribadah. Ia lahir dari keluarga mapan. Ayahnya Ir. Muhamad Indra Kartasasmita (44 tahun), seorang pengusaha properti terkemuka di Jakarta. Sedangkan ibunya Fahira Natanegara (38 tahun), mantan peragawati terkenal yang cukup populer di zamannya.

Konon MelatiI mewarisi kecantikan sang ibu dan juga otak cemerlang ayahnya. Banyak pemuda jatuh cinta pada Melati. Salah satunya adalah Akbar (18 tahun). Tapi sampai detik itu Melati tidak tahu bahwa sebetulnya Akbar jatuh cinta kepadanya. Kelak Akbar akan menjadi sosok pelindung bagi Melati. Sosok lemah lembut Melati memang pantas untuk dicintai. Dia gambaran gadis yang sempurna. Cantik, santun dan taat beribadah. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara Melati sangat sayang pada adik bungsunya Fauzan (9 tahun). Melati dan Fauzan tumbuh dalam limpahan kasih sayang dan hujanan materi yang diberikan orang tua mereka. Tapi ternyata kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Melati harus berhadapan dengan kenyataan pahit yang memporak-porandakan kehidupan remajanya.

Sebuah peristiwa tragis telah merenggut nyawa ayah dan ibunya. Pesawat terbang yang ditumpangi orang tua Melati dikabarkan menabrak gunung. Semua penumpangnya diperkirakan tewas. Musibah tersebut membuat Melati dan adiknya terpukul. Kini mereka menjadi yatim piatu dii tengah harta warisan peninggalan orang tua.
Tak lama setelah itu tiba-tiba saja Melati kedatangan penghuni baru di rumahnya. Om Farhan (40 tahun) adalah adik kandung almarhum ayah Melati. Dia memboyong isterinya Tante Amara (37 tahun) dan anak semata wayangnya yang bernama Mawar (16 tahun). Om Farhan yang baik hati siap menjadi wali untuk Melati dan adiknya hingga mereka berusia delapan belas tahun. Sayangnya niat tulus Om Farhan tidak disambut baik oleh anak dan isterinya.

Melati yang naïf tidak pernah curiga atas niat jahat tantenya, Amara yang terselubung dan penuh tipu muslihat. Perempuan ambisius itu kelak akan menjadi malapetaka bagi kehidupan Melati di masa depan. Berbagai intrik, provokasi hingga fitnah kerap dilancarkan Amara dan Mawar. Ibu beranak itu selalu punya berbagai cara untuk menjatuhkan Melati dan membuatnya menderita.

Mampukah Melati bertahan menghadapi cobaan dan rintangan yang datang silih berganti menghantui kehidupan remajanya? Semua itu akan terjawab dalam drama serial remaja Bukan Mawar Tapi Melati Mulai Senin 18 Maret 2013 Pkl.18.00 WIB di Indosiar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar